Bismillah..
Hari ini sudah masuk ke Buddy review untuk Jurnal kedua yaitu Membangun Tim yang Solid. Meski saat membuat Jurnal kedua, Annur kurang optimal. Dibuktikan dengan kurang panjang ceritanya, wkwkkw.
Alhamdulillah pagi ini melihat postingan Teh Dian, dan nama Annur terpampang di urutan pertama berpasangan dengan mba Khoirun Nikmah. Wah! Dipasangkan dengan mahasiswi rajin yang salah satu bukunya ada di rak buku Annur nih :D
Apakah akan ketularan rajin juga? Iya loh, begitu beliau menghubungi Annur tadi pagi. Posisi Annur lagi anter anak kedua berangkat sekolah. Lanjut memantau anak pertama yang sekolah di rumah. Annur yang udah punya jadwal harian lalu di kepala sudah teragenda mau ini dan itu (apalagi baru mendarat cantik di rumah dengan oleh-oleh cucian segunung, tau laah yaaa harus gimana. hahaha). Mulai mikir, ini menyisipkan agenda bikin buddy review di jam berapa ya?
Maka, Annur putuskan setelah anak pertama selesai kelas. Sambil ngerebus tulang daging sapi, yang akhirnya empuk dan gas habis jadi gak bisa lanjut masak. Bukan suatu kebetulan, artinya fokus aja ngetiknya. Biar gak ada masakan gosyooong kan, hahaha.
Sambil menunggu jam pulang sekolah anak kedua. Annur mencoba mereview jurnal dan kampanye mba Nikmah.
Berikut hasil dari mecerna di jam sok sibuk (re:luang bangeet).
MasyaaAllah jurnal mba Nikmah udah keren pisan. Dibuat dengan rinci, setiap prosesnya ditulis dengan baik. Sehingga sebagai pembaca, Annur bisa menyelami maksud dan tujuannya. Beliau juga jelas dalam menyampaikan problem statementnya.
Karena menurut Annur, jurnal mba Nik sudah oke banget spesial banget tanpa telor dan diiket karet dua yaa, karena ini jurnal bukan bakmi jawa apalagi nasi goreng. hehe..
Dari Annur, mungkin mba Nikmah bisa menambahkan detail rencana kampanye yang akan dibuat. Seperti arahan di bawah template, yaitu "Tuliskan/gambarkan urutan adegan atau scene apa saja yang perlu kita rencanakan untuk membuat story telling.....(blablabla)"
Jadi tidak hanya narasi kampanyenya saja tapi juga rencananya :)
Agar ada gambaran untuk pembaca, bagaimana langkah-langkah yang dilakukan untuk persiapan kampanye.
Lalu jika ditanya tentang kampanyanye, Annur suka sama kampanye yang dilakukan mba Nik. Apalagi beliau sudah fokus sejak tahun 2019. MasyaaAllah.
Kampanye yang dilakukan sudah sangat spesifik. Mengangkat tema innerchild, Annur jadi teringat, pernah merasakan hal yang sama beberapa tahun lamanya dan biidznillah walhamudillah selesai beberapa tahun yang lalu. Sehingga ketika bercerita, tak ada lagi rasa yang tak bisa Annur gambarkan. Pun tak pernah lagi merasa 'dejavu'. Dengan sadar menjalani diri yang sekarang ini, tanpa lagi terbayang-bayang oleh 'rasa itu'. Jika teman-teman melihat Annur yang sekarang ini, tampil apa adanya. Bercerita tanpa lagi merasa menderita, mengalir begitu saja dan tak ada air mata. Sungguh proses yang Annur lalui tidaklah mudah. Jika bukan karena kebaikan Allah, Annur rasa itu mustahil di gapai.
Memaafkan adalah kewajiban setiap muslim, tapi mungkin berdamai dengan luka dan memulai untuk terasa biasa saja itu perlu usaha dan konsisten dalam menjalaninya. Dan tak sedikit yang membutuhkan teman untuk bisa sama-sama mengobati "luka ini".
Ini salah satu alasan Annur memilih tema hubungan ibu dan anak, membuat "Ibu Rumah Anak". Ya, karena Annur ingin menjadi rumah untuk anak-anak Annur. Dan jika Allah ijinkan, menjadi rumah bagi anak-anak yang juga mengalami luka yang pernah Annur rasakan. Mendampingi mereka hingga sembuh dan mulai menjadi pribadi baru yang siap bermanfaat bagi sesama tanpa lagi dibayang-bayangi "lukabatin".
Yang Annur yakini, Allah Maha Baik. Bukan tanpa tujuan Annur dilahirkan dalam keluarga dan memiliki orangtua seperti beliau-beliau. Sudah yang paling baik, yang paling tepat menurut Allah. Maka, apapun yang Annur dapatkan di masa lalu. Itulah bekal untuk Annur di masa ini. Mengambil setiap kepingan hikmah, dan mulai merajut episode terbaru.
Semoga anak-anak Annur memahami cinta yang Annur berikan, hingga tak ada salah paham. Dan kami sama-sama berjalan, beriringan saling mengingatkan bahwa surga adalah tujuan.
Aaaaah.. rasanya ingin peluk mba Nikmah. Menyemangati dalam do'a dan Semoga Allah selalu menyayangi kita ya mba..
Dengan kasih sayang dan rahmatNya, insyaaAllah tak ada luka yang tak dapat diobati.
Dirimu keren banget mbaaa.. you are amazing my buddy. Keep fighting :)
yeaay, Alhamdulillah kan ketularan rajinnya mba Nik. hehe..
.png)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar